Sudah pahamkah Anda tentang apa saja perbedaan rumah subsidi dan komersil? Beli rumah merupakan keputusan yang tak gampang karena memerlukan banyak hal, utamanya pertimbangan. Anda akan dihadapkan pada pilihan antara jenis rumah subsidi atau komersil yang keduanya sama-sama memberikan keuntungan. 

Akan tetapi, kedua jenis rumah ini ternyata juga memiliki perbedaan basic yang mana dapat mempengaruhi kenyamanan Anda. Selain itu, rumah menjadi investasi jangka yang lebih panjang. Penting untuk memahami perbedaan tersebut agar Anda tak salah pilih. Mari kita telusuri perbedaan rumah subsidi dan komersil dalam artikel ini. 

Apa Perbedaan Rumah Subsidi dan Komersil?

Ada berbagai aspek yang membuat rumah komersil dan subsidi memiliki perbedaan. Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap perbedaan kedua rumah ini. 

1. Lokasi 

Perbedaan rumah subsidi dan komersil yang bisa jelas terlihat adalah dari segi  lokasi pembangunan. Seperti yang diketahui, perumahan bersubsidi secara umum berlokasi di wilayah yang lumayan terpencil dan jauh dari dari pusat kota. Hal itu dikarenakan tidak lain dan tidak bukan karena harga rumah subsidi dipatok lebih terjangkau. Sehingga jika di bangun di tengah kota harganya akan menjadi lebih mahal. 

Lain hal dengan perumahan komersil yang mengutamakan tujuan bisnis sehingga lokasinya di area yang mudah aksesnya serta strategis. Contohnya pusat kota, dekat jalan atau akses utama, kawasan pariwisata, kawasan yang sangat dekat fasilitas umum. Beberapa perumahan komersil yang terkenal di Indonesia misalnya PIK Jakarta, Alam Sutera Tangerang, BSD City Tangerang Selatan, Podomoro City Jakarta, da masih banyak lagi. 

2. Fasilitas 

Aspek fasilitas merupakan salah satu perbedaan rumah subsidi dan komersil yang mudah dikenali.Rumah bersubsidi dibangun untuk sekedar memenuhi standar minimal hunian. Setidaknya ada satu kamar mandi dan satu kamar tidur untuk rumah dengan tipe 36. Rumah jenis ini bahkan bisa jadi memakai tipe 21, 27, maupun 30 dengan karakteristik yaitu desain yang fokus pada efisiensi dan fungsi ruang saja. 

Sebaliknya, rumah komersil sudah dilengkapi dengan fasilitas lengkap yang lebih memudahkan penghuni. Ukuran rumah lebih besar dan luas yaitu mulai tipe 45 ke atas dengan desain arsitektur yang lebih modern. Dalam rumah ini terdapat fasilitas penunjang seperti taman, garansi, ruang atau kamar tambahan, serta fasilitas dari kompleks seperti pusat perbelanjaan, area olahraga, dan lain sebagainya. Dari segi keamanan juga lebih terjamin karena biasanya terdapat satpam 24 jam atau fasilitas CCTV.

Baca Juga: 9 Tipe Rumah dan Ukurannya, Mana yang Paling Nyaman?

3. Harga 

Menurut Keputusan Menteri PUPR Nomor 24/KPTS/M/2020, harga rumah subsidi di kisaran antara 150 juta hingga 219 juta rupiah. Ini sangat berbeda dengan rumah komersil yang dari segi harga bisa dua hingga lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan perumahan subsidi.

4. Tujuan Pembangunan 

Sesuai dengan namanya, komersial berarti ditujukan untuk semua kalangan. Rumah jenis komersil pada dasarnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi siapapun secara umum. Pembangunan ini dilaksanakan berdasarkan permintaan market, spesifikasi bangunan, serta hal – hal lain yang sesuai dengan preferensi konsumen. 

Lain hal, perumahan subsidi diwujudkan sebagai bagian dari program pemerintah. Yaitu program yang memiliki tujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat yang termasuk dalam kelas berpenghasilan rendah. 

5. Material 

Perbedaan rumah subsidi dan komersil secara fisik yang dapat dikenali adalah material bangunan yang digunakan. Perumahan yang disubsidi oleh pemerintah tentu saja mengikuti standardisasi yang sudah menjadi ketetapan pemerintah. Sehingga calon pembeli tak punya pilihan untuk memilih material dengan kualitas yang diinginkan. 

Rumah komersil menawarkan kebebasan bagi konsumen yakni pemilihan material bangunan. Konsumen berhak memilih material terbaik seperti granit yang disesuaikan selera atau preferensi. Selain itu, pengembang memilih material yang lebih berkualitas dan premium agar hunian memiliki estetika dan daya tahan yang baik. 

6. Luas 

Perbedaan rumah subsidi dan komersil selanjutnya adalah dari segi luas. Bangunan pada rumah komersil relatif lebih luas. Anda sebagai calon pembeli unit rumah komersil bisa membeli unit dengan luas berapa pun selama itu tersedia.

Sebaliknya, luas rumah subsidi sudah diatur dalam Keputusan Menteri PUPR bahwa luas tanah yang digunakan untuk rumah ini memiliki batasan tertentu. Yaitu minimal 60 meter persegi dan maksimal 200 meter persegi sebagaimana yang sudah diterapkan hingga saat ini. Untuk bangunan, luas yang ditentukan yaitu 21 meter persegi hingga 36 meter persegi saja. Dalam hal ini developer memiliki tanggung jawab selama pembangunan rumah subsidi dan wajib mengikuti aturan tersebut. 

7. Angsuran atau Suku Bunga

Suku bunga KPR yang ditetapkan untuk perumahan komersil besarnya tergantung pada kebijakan bank yang berlaku. Secara umum, bunga KPR rumah ini lebih tinggi dibandingkan rumah subsidi. Baik itu berupa bunga fixed (tetap) atau bunga floating (mengembang). 

Rumah subsidi mempunyai suku bunga KPR yang tetap dan lebih rendah. Selama tenor kredit, angka suku bunga di kisaran 5 persen. Perbedaan rumah subsidi dan komersil inilah yang wajib Anda ketahui agar tak salah strategi jika ingin mengambil KPR.

8. Syarat

Anda atau siapa saja memiliki hak untuk membeli rumah komersil. Tidak ada batasan penghasilan atau syarat khusus agar seseorang bisa membeli rumah ini. Rumah komersil bisa dibeli oleh siapapun selama memenuhi syarat KPR bank yang berlaku. 

Dalam rumah komersil sejauh ini tidak ada peraturan yang mewajibkan Anda supaya  menghuni rumah segera. Sudah menjadi hal umum jika membeli rumah komersil melalui indent. Lebih dari itu, banyak calon pembeli saat ini yang rela membayar sejumlah nominal agar bisa mendapat nomor antrean atau pesanan sehingga mendapat kesempatan untuk memiliki unit yang diinginkan. 

9. Renovasi 

Mengenai perubahan atau renovasi, perumahan subsidi diberlakukan peraturan yang mana tidak diizinkan untuk melakukan renovasi secara menyeluruh. Artinya pemilik tidak diperbolehkan mengubah fasad atau penampilan eksterior suatu bangunan Beberapa bagian yang boleh direnovasi misalnya penambahan kanopi, pagar, atau tambahan ruang dapur jika masih terdapat sisa lahan di bagian belakang rumah. 

Sebaliknya, membeli rumah komersil artinya pembeli mendapat kebebasan untuk melakukan renovasi atau pengubahan fasad. Salah satu contohnya pada perumahan Suvarna Raja Exclusive Housing di Klaten yang memberikan benefit bebas ubah denah rumah meskipun fasad rumah sama. Sehingga Anda dapat mewujudkan hunian sesuai impian Anda. 

10. Ketersediaan 

Rumah subsidi umumnya dijual atau ditawarkan jika sudah siap untuk dihuni. Oleh karena itu, pemerintah meregulasi supaya rumah ini segera atau harus dihuni jika proses kontrak sudah disetujui. Akan tetapi belakangan ini permintaan masyarakat lebih tinggi dibandingkan unit yang tersedia, sehingga developer sudah membuka pemesanan sebelum rumah siap huni atau selesai. 

Saatnya Pilih Rumah Impian 

Dari sekian perbedaan rumah subsidi dan komersil di atas dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing, memilih rumah tetaplah menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. Rumah komersil menjadi pilihan yang paling tepat karena Anda memiliki fleksibilitas atas isi atau denah rumah, serta jauh lebih banyak keunggulan dibandingkan perumahan subsidi. 

Rumah komersil sekarang tak harus mahal. Agar mendapatkan harga terbaik atau best deal, pastikan Anda memilih perumahan dari Suvarna Raja Klaten – rumah eksklusif di kawasan strategis yang memberikan kenyamanan dan jaminan keamanan sepenuhnya untuk Anda dan keluarga.